Kajian Subuh yang diisi oleh Ust. Nur Asyur di akhir pekan, Ahad, 19 Rajab 1438 H, memberikan jamaah gambaran yang jelas, Betapa pentingnya Mengenal Allah sehingga Kita Tahu apa Tujuan dari hidup ini.


Ada 4 Hakikat Besar yang perlu dipahami Manusia Sebelum mempelajari ilmu lainnya

  1. Ma’rifatullah (Mengenal Allah)
  2. Ma’rifatul Rasul (Mengenal Rasul)
  3. Ma’rifatul Islam (Mengenal Islam)
  4. Ma’rifatul Insan (Mengenal Manusia/diri kita sendri)

Ust. Nur Asyur menyampaikan akan pentingnya mengenal allah, orang yang mengenal allah adalah syarat pertama untuk mengimani allah, dengan mengenal allah kita bisa mengetahui tujuan dari hidup ini, yang akan menjadikan kita beriman kepada allah atas dasar pemahaman, karna Iman adalah buah dari Keyakinan, Keyakinan adalah buah dari pemahaman, pemahaman adalah buah dari pengetahuan, pengetahuan adalah buah dari pengenalan.

Pentingnya Mengenal Allah

 

  1. Mengetahui Tujuan Hidup Di Dunia
    Allah sudah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup di dunia ini, Tujuan manusia diciptakan adalah hanya untuk beribadah kepada allah, ibadah bukan hanya Shalat, Puasa Zakat, melainkan setiap perkataan maupun perbuatan yang nampak maupun tidak nampak yang di ridhoi oleh allah merupakan ibadah.

    rute perjalanan hidup manusia, ada 4 terminal persinggahan, yang pertama Alam Rahim, kemudian Alam Dunia, Alam Kubur, hingga Alama Akhirat.
    (QS. Al-Baqarah : 28) dimana dari Alam Rahim/Ruh sampai Alam Akhirat kita dihidupkan sebanyak 2 kali dan dimatikan sebanyak 2 kali, Mati ketika di alam rahim selama 4 bulan 10 hari, kemudian di hidupkan/ditiupkan ruh kedalam jasad ketika berumur 4 bulan 10 hari, kemudian dimatikan ketika di dunia pada saat ajal kita datang, dan kita dihidupkan kembali di alam kubur untuk diminta pertanggung jawaban, untuk di hisab, yang akan menentukan dimana kehidupan kita selanjutnya, antara surga dan neraka, kita kembali kepada allah
  2. Mengetahui hakikat keberadaan manusia Dunia ini
    Al-Qur’an menjelaskan ada 2 hakikat di Dunia ini, yaitu sebagai Darul amal dan Darul Ibtida, sebagai tempat Berbuat kebaikan dan tempat Diuji. bukan tempat untuk meminta balasan. Ketika melakukan kebaikan maka jangan pernah mengharapkan balasan, mengharapkan pujian, untuk menyombongkan diri, didunia ini bukan tempatnya. contoh : ketika ada seorang fakir miskin yang meminta sedekah kemudian kita memberikan sedekah kepadanya maka berikanlah dengan ikhlas dan santun, tanpa mengharapkan balasan darinya

Materi yang beliau sampaikan tidak selesai sampai disini, tapi karna keterbatasan waktu yang kami miliki, kajian tidak bisa dilanjutkan, insyaallah akan di bahas di petemuan selanjutnya…